Rabu, 12 Agustus 2015

Rambat Ikatan

RAMBAT IKATAN

Oleh: Wawat Ermawati
Senin, 10 Agustus 2015

Tali menyatu dalam megahnya  keimanan
Menanam ketaqwaan
Berhias perjuangan
Berbuah keindahan
Mengangkat nama dalam hakikinya kehidupan
Yang indah akan hilang
Yang sakit akan hilang
Yang bersatu kan berbilang
Apalah yang dapat dipertahankan?
Karena semua adalah suratan     
Keutuhan bukan tak kan dirindukan
Ia hadir dalam mimpi sepanjang zaman
Apakah gerangan sulit melepaskan?
Karena ia menjadi keharusan
Tali ini,,,,, meski terpisahkan
Sunguh, ia tiada akan pernah terputuskan
Ia terus memanjang, menyimpul ikatan

Mencipta cerita membangun keta’atan

Cinta Merah Maroon

CINTA MERAH MAROON
(Untukmu Tutorial)
Oleh: Wawat Ermawati
Rabu, 05 Agustus 2015

Awalnya pelik...
Sebuah keterpaksaan membawaku bersamanya
Berbagi bersama, mereka yang bershaff
Bergerak menabur kebaikan
Bergegas menuju syurg-Nya

Lalu kuterpesona dalam cinta
Merah maroon, dirimu menawan
Semerbak wangi syurga, kau tawarkan
Alunan ukhuwah, menabur keindahan
Gelora cinta, kau tancapkan
Teguhnya berjuang, kau tetapkan

Merah maroon,,,
Keterpaksaan telah berlabuh dipantai kematian
Kini ia tumbuh sebagai kebahagiaan
Meski saat ku tak lagi bersama
Cukuplah ku melihatmu berjaya

---------------Uhibbukum Fillah -----------------


Cerita yang terusik

CERITA YANG TERUSIK
Oleh: Wawat Ermawati
Rabu, 05 Agustus 2015

Yang lalu biarlah berlalu
Tak usah kau singkap lalu bergolak
Namun Kini kudapati berbeda
Cerita itu terusik memberikan kejutannya

Cerita itu terusik saat ku harus kembali
Saat asa hati telah mati
Saat ku hendak mengikuti
Apa kata hati

Serasa ku berada di persimpangan
Cerita lalu atau kuciptakan cerita baru
Karena hidup adalah pilihan
Hanya Tuhan sang pemilik kebaikan







Selasa, 25 Maret 2014

Teruntuk Saudaraku,,,,,,

komitmen ini bukan komitmen yang tak berkonsekuen. komitmen ini akan memaksa kita mewakafkan segala jiwa dan raga serta semua yang kamu punya. waktu, harta, bahkan nyawa sekalipun. apa kamu masih siap berjuang denganku mengarungi samudera kehidupan menuju kemenangan?
memang menyeramkan jika dipikirkan, memang berat jika dirasakan. Tapi ingatlah bahwa perjalanan baru dimulai. kita belum begitu tahu rahasia-rahasia yang belum kita ungkap disela tantangan. kita pun belum tahu rahasia-rahasia yang belum kita ungkap dibalik kelemahan kita. dan banyak lagi, saudaraku....
kau tak perlu punya harta yang melimpah, kau tak perlu punya rupa yang menawan, dan kau pun tak perlu memiliki kedudukan. kita hanya perlu dua modal untuk berjuang, tak lain ialah keimanan dan ukhuwah islamiyyah. selebihnya merupakan tambahan. sesimple itu kah? benar saudaraku...
Dengan keimanan kita jaga islam dalam diri dan kita jaga pula islam di dunia dengan apa yang kia punya. dengan ukhuwah kita berbaris rapi menentang dan menyerang kebathilan. Aku yakin dengan segala kelemahanku bahwa ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, aku terhibur oleh ALloh yang akan selalu membersamai perjalanan ini. tak ada yang mustahil jika kita tak lupa pada-Nya.
Adalah sebuah keniscayaan bahwa Islam akan jaya di bumi tercinta, menancapkan bendera kemenangan diatas kebathilan. dan Islam rahmatan lil alamin menjadi nyata tanpa ada yang mengelak.
dan juga adalah sebuah keniscayaan bahwa para pejuang Islam pasti akan selalu ada. baik adanya atau tiadanya kita. namun apakah kita tak akan iri dengan mereka yang dengan rapi menguatkan barisan menjadi manusia unggul dihadapan-Nya? Apakah kita akan hanya menjadi penonton saat mereka berusaha memainkan strategi kemenangan? dan kita hanya duduk dan memberi sorakan?
TIDAK!!! Kita harus menjadi bagian orang2 yang memperjuangkan Islam dan merasakan kemenangan secara utuh.

Senin, 17 Februari 2014

MATA HATI



JANGAN MENATAP SEBELAH MATA

Betapa sempurnanya penglihatan ini. Ia diciptakan diatas kasih sayang, dirawat dengan kemahaan. Kedua mata ini memberikan arti kehidupan yang amat indah. Kiri, kanan, dan depan dapat kita lihat dengan segala keindahannya. Tak hanya itu, bahaya yang mengancam dihadapan pun dapat kita hindari. Betapa luar biasanya yang menciptakan kedua mata ini.
Kiri dan kanan, kedua belah mata yang menjadi lensa dunia. Sedikitpun tak bisa kita elakkan kesempunaan ciptaannya. Hanyalah jika kedua mata ini kita tutup satu, maka dunia ini terlihat tak sempurna. Ada kecacatan yang terlihat. Apakah itu? Mungkin dunia ini terlihat runyam, mugkin dunia ini tak terlihat sebagian. Ada sisi yang terabaikan.
Sahabat, begitupun mata hati ini. Ia diciptakan sesempurna mungkin oleh yang maha sempurna. Dan sahabat tahu? Mata hati ini begitu tajam melihat dan membaca dunia ini. Selayaknya kita tahu bahwa mata hati ini pun memiliki dua sisi penglihatan, sisi positif dan posisi negatif. Terserah kita menggunakan yang sebelah mana. Yang jelas sisi positif akan membawamu kedalam berbagai hikmah yang sangat berarti. Memberikan ketenangan karena sejuta alasan positif membiarkanmu selalu memberikan yang terbaik. Membiarkanmu menemukan segala celah dalam kesempitan yang mengekangmu.
Tapi ingat sahabat, sisi negatif itu lebih tajam jika ia terus diasah dengan keburukan. Memperburuk pandanganmu dengan segala kesempitan yang melanda. Serasa tidak ada celah yang terbuka untuk kebaikan. Sulit memang untuk tidak mengunakan sisi pandangan ini.
Sahabat, mungkin temanmu berbuat buruk padamu yang membuatmu tidak suka lagi padanya. Membuatmu berfikir negatif tentangnya hanya dengan satu kesalahan padamu. Cukup sampai disana? Jawabannya tidak sahabat. Ia akan menjalar dalam perjalanan kehidupan. Merasuk kedalam pandangan umum tentang dirinya. Hingga sekali saja temanmu mengingkari janjinya, tak sedikit orang yang hampir kehilangan sisi pandangan positif tantangnya. Seolah seumur hidupnya tak ada kebaikan yang temanmu lakukan (Semoga kita dijauhkan dari hal itu).
Kita tidak hanya butuh sisi positif ataupun hanya sisi negatif. Kita butuh keduanya. Itulah alasannya mengapa Alloh memberikan kedua sisi pandangan itu. Sisi positif yang membuat kita mencari win win solution, berpandangan luruk kedepan, mencari celah kebaikan disetiap keterpurukan. Dan sisi negatif yang bisa membuat kita berhati-hati akan pengalaman buruk, mendapatkan referensi permasalahan yang terjadi, dan membuka pikiran buruk kita untuk membuat solusi.
Permasalahannya, apakah kita hanya akan terlelap dalam sisi mata hati yang negatif? Tidak sahabat, itu keliru. Gunakanlah sisi negatif itu sewajarnya dan pupuklah pandanganmu dengan pandangan sisi mata hati yang positif. Karena ia akan lebih menuntunmu kedepan, bukan terpuruk dalam kegelapan.
___________________SEMOGA BERMANFAAT____________________
Wallohu a’lam bishowab.

Minggu, 19 Januari 2014

Resume



RESUME
Judul buku                  :Tarbiyyah Dzatiyyah (Attarbiyah Adz-dzatiyah Ma’alim wa Taujihat)
Penulis
                         :Abdullah bin Abdul Aziz Al-aidan (diterjemahkan oleh  Fadli Bahri, Lc)
Penerbit                       : An-nadwah
Cetakan
/ tahun terbit  : cetakan ke 11/2013M/1434H
Jumlah Halaman          :100 halaman

TARBIYYAH DZATIYAH
Untuk menaikkan tingkatan level ilmu, keimanan,dan akhlak perlu adanya pembinaan terhadap diri setiap  manusia. Membina diri bukan hak orang lain namun ialah kita sendiri. Karena jika bukan kita yang peduli terhadap diri kita, maka siapa lagi yang peduli?  Maka membina diri atau tarbiyyah dzatiyah merupakan sejumlah sarana tarbiyyah (pembinaan), yang diberikan orang muslim, atau muslimah kepada dirinya untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, social, dan lain sebagainya, an naik tinggi ketingkatan kesempurnaan sebagai manusia.
Betapa pentingnya membina diri karena hal-hal berikut:
1.      menjaga diri mesti didahulukan daripada menjaga orang lain (attahrim:6)
2.      jika anda tidak mentarbiyyah (membina) diri, siapa lagi yang akan mentarbiyyah anda? (at-taghabun:9)
3.      hisab kelak bersifat individual (Maryam:95), (al-isra’:13-14)
setiap orang dari kalian pasti diajak bicara Tuhannya, tanpa penerjemah antara dirinya dengan-Nya” (Muttafaq Alaih)
4.      tarbiyyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan perubahan
5.      tarbiyyah dzatiyyah adalah sarana Tsabat (tegar) dan istiqamah.
6.      Sarana dakwah paling kuat.
7.      Cara yag benar dalam memperbaiki realitas yang ada
8.      Karena keistimewaan tarbiyyah dzatiyah
Sebagian orang menganggap bahwa tarbiyyah dzatiyah itu tidak penting/tidak peduli yang disebabkan oleh minimnya ilmu, ketidakjelasan sarana dan tujuan, lengket dengan dunia, pemahaman yang salah tentang tarbiyyah, minimnya basis tarbiyyah, kelangkaan murabbi (Pembina), dan perasaan akan panjangnya angan-angan. Hal –hal ini merasuk dalam diri sehingga orang tidak peduli untuk membina dirinya untuk menjadi pribadi yang sempurna disisi-Nya.
Dalam membina diri, perlu adanya sarana yang akan menjadi penopang dalam prosesnya. Dan luar biasanya, dengan Maha Pemurah-Nya Semua sarana itu telah Alloh sediakan untuk kita, yaitu:
1.      Muhasabah (Al-hasyr:18)
Orang cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang lemah ialah orang yang mengikutkan dirinya kepada hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Alloh”. (H.R At-tirmidzi)
2.      Taubat dari segala dosa (attahrim:8)
3.      Mencari ulmu dan memperluas wawasan
4.      Mengerjakan amalan-amalan iman
5.      Memperhatikan aspek akhlak (moral) (alhujurat:9), dan (Ali-imran:148), (Az-zumar:10)
6.      Terlibat dalam aktivitas dakwah
7.      Mujahadah (Jihad)
8.      Berdo’a dengan jujjur kepada Alloh Ta’ala
Ketika kita telah membina diri kita, maka kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa atas kesungguhan kita dalam prosesnya. Kita kan mendapatkan keridhaan dari Alloh SWT, kebahagiaan dan ketentraman, dicintai dan diterima oleh Alloh SWT, sukses, keberkahan waktu dan harta, sabar atas penderitaan dan semua kondisi, serta  jiwa kita akan merasa aman,
KESIMPULAN
membina diri (tarbiyyah dzatiyah) merupakan hal yang harus kita lakukan dengan mengoptimalkan sarana yang telah dikaruniakan oleh Alloh untuk membuat diri kita yang memiliki kesempurnaan pribadi secara duniawi untuk kebaikan ukhrawi (buah tarbiyyah dzatiyah).

Sabtu, 18 Januari 2014

Life is a Choice

Saatnya ku Pilih.....

Mungkin aku terlalu betah ada disini hingga aku rasa tak ada yang cacat dijalannya. Mungkin aku terlalu nyaman berada disini hingga betapa aku  merasa perjalanan ini santai saja. Tak ada liku dihadapanku, yang terasa adalah keindahan berkumpul bersama mereka, keluargaku. Sempat ku terlena dengan semua kenyamnan itu. Hingga aku hamper tak melihat kecacatan disini, tapi aku salah menilai itu. Jalan dakwah bukanlah jalan yang lurus tanpa likuan. Jalan dakwah bukanlah jalan yang landai tanpa tanjakan. Dan disana aku bisa melihat semua itu.

Mungkin inilah saatnya aku terbangun dari mimpi sesaatku. Bergerak menuju medan sesungguhnya. Bukan hanya kenyamanan dan keamanan tapi tantangan.  Tantangan dan rintangan yang membuat jalan ini terasa indah. Memperkaya warna dengan perbedaan, Mempercantik dakwah dengan tantangan, Menggoda cinta-Nya dalam kesungguhan.

Aku sadar bahwa kini aku meyakinkan akan ada sisi yang memberatkan langkahku. Entah karena disini keluargaku, entah karena disini, rumahku. Aku sadar akan terlalu banyak air mata yang berceceran dimana aku merindukan saat yang lalu, dimana aku   bisa berlaga di medan juang yang begitu ramah dirasaku.

Aku sadar kaki ini begitu enggan untuk melangkah menuju medan baru disana. Tapi harus ku yakini bahwa Alloh akan memudahkan untuk ku meyakinkan “dakwah ini bukan karena disini, tapi karena-NYA aku ada dan berdakwah disini. Ku lepaskan pula rasa berat hati ini “karena_NYA aku ada dan siap berdakwah disana”.

Terimaksih karena “disisni” telah menjadi rumahku dan kalian pun telah menjadi keluargaku. kalian akan tetap menjadi keluargaku karena "disini" tetap bagian dari rumahku. Disini aku dibesarkan saat kampus begitu luas dihadapanku. Dididik dalam dekapan ukhuwah yang begitu ramah, dirawat dengan suguhan yang luar biasa, dijaga dalam indahnya amalan syurga. Dan kalian adalah saudaraku dunia akhirat. Amin

Ku titip setitik cinta dalam rumahku. Dan ketika Alloh pilihkan jalan ini yang terbaik untukku, akan ada benih yang jauh lebih baik daripada aku. Saudaraku, kita harus yakin janji Alloh itu, janganlah engkau ragu!!!

Uhibbukum Fillah. :-)

apakah anda puas dengan bacaan pada blog ini?