RESUME
Judul buku :Tarbiyyah
Dzatiyyah (Attarbiyah Adz-dzatiyah Ma’alim wa Taujihat)
Penulis :Abdullah bin Abdul Aziz Al-aidan (diterjemahkan oleh Fadli Bahri, Lc)
Penerbit : An-nadwah
Cetakan/ tahun terbit : cetakan ke 11/2013M/1434H
Jumlah Halaman :100 halaman
Penulis :Abdullah bin Abdul Aziz Al-aidan (diterjemahkan oleh Fadli Bahri, Lc)
Penerbit : An-nadwah
Cetakan/ tahun terbit : cetakan ke 11/2013M/1434H
Jumlah Halaman :100 halaman
TARBIYYAH DZATIYAH
Untuk
menaikkan tingkatan level ilmu, keimanan,dan akhlak perlu adanya pembinaan
terhadap diri setiap manusia. Membina
diri bukan hak orang lain namun ialah kita sendiri. Karena jika bukan kita yang
peduli terhadap diri kita, maka siapa lagi yang peduli? Maka membina diri atau tarbiyyah dzatiyah
merupakan sejumlah sarana tarbiyyah (pembinaan), yang diberikan orang muslim,
atau muslimah kepada dirinya untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna
di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, social, dan lain sebagainya, an naik
tinggi ketingkatan kesempurnaan sebagai manusia.
Betapa pentingnya membina
diri karena hal-hal berikut:
1.
menjaga diri mesti didahulukan daripada menjaga
orang lain (attahrim:6)
2.
jika anda tidak mentarbiyyah (membina) diri,
siapa lagi yang akan mentarbiyyah anda? (at-taghabun:9)
3.
hisab kelak bersifat individual (Maryam:95),
(al-isra’:13-14)
“setiap orang dari kalian pasti diajak bicara Tuhannya, tanpa penerjemah
antara dirinya dengan-Nya” (Muttafaq Alaih)
4.
tarbiyyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan
perubahan
5.
tarbiyyah dzatiyyah adalah sarana Tsabat (tegar)
dan istiqamah.
6.
Sarana dakwah paling kuat.
7.
Cara yag benar dalam memperbaiki realitas yang
ada
8.
Karena keistimewaan tarbiyyah dzatiyah
Sebagian orang menganggap
bahwa tarbiyyah dzatiyah itu tidak penting/tidak peduli yang disebabkan oleh
minimnya ilmu, ketidakjelasan sarana dan tujuan, lengket dengan dunia,
pemahaman yang salah tentang tarbiyyah, minimnya basis tarbiyyah, kelangkaan
murabbi (Pembina), dan perasaan akan panjangnya angan-angan. Hal –hal ini
merasuk dalam diri sehingga orang tidak peduli untuk membina dirinya untuk
menjadi pribadi yang sempurna disisi-Nya.
Dalam membina diri, perlu
adanya sarana yang akan menjadi penopang dalam prosesnya. Dan luar biasanya,
dengan Maha Pemurah-Nya Semua sarana itu telah Alloh sediakan untuk kita,
yaitu:
1.
Muhasabah (Al-hasyr:18)
“Orang cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat
untuk setelah kematian. Dan orang lemah ialah orang yang mengikutkan dirinya
kepada hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Alloh”. (H.R At-tirmidzi)
2.
Taubat dari segala dosa (attahrim:8)
3.
Mencari ulmu dan memperluas wawasan
4.
Mengerjakan amalan-amalan iman
5.
Memperhatikan aspek akhlak (moral)
(alhujurat:9), dan (Ali-imran:148), (Az-zumar:10)
6.
Terlibat dalam aktivitas dakwah
7.
Mujahadah (Jihad)
8.
Berdo’a dengan jujjur kepada Alloh Ta’ala
Ketika kita telah membina
diri kita, maka kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa atas kesungguhan
kita dalam prosesnya. Kita kan mendapatkan keridhaan dari Alloh SWT,
kebahagiaan dan ketentraman, dicintai dan diterima oleh Alloh SWT, sukses,
keberkahan waktu dan harta, sabar atas penderitaan dan semua kondisi,
serta jiwa kita akan merasa aman,
KESIMPULAN
membina diri (tarbiyyah
dzatiyah) merupakan hal yang harus kita lakukan dengan mengoptimalkan sarana
yang telah dikaruniakan oleh Alloh untuk membuat diri kita yang memiliki
kesempurnaan pribadi secara duniawi untuk kebaikan ukhrawi (buah tarbiyyah
dzatiyah).